Total Pageviews

Sunday, September 27, 2015

[Workouts] Week 13 Freeletics Review + Calisthenics

Mulai minggu ini saya memasukan workouts Calisthenics kedalam review, Kenapa? Agar informasinya berimbang. Walaupun saya lebih dulu mengenal Freeletics tetapi pandangan saya tetap netral dimana masing-masing pasti punya kekurangan & kelebihan, untuk lebih jelas bisa baca review saya tentang Freeletics vs MadBarz.

Senin: Off


Selasa: Freeletics


Baru round pertama tangan sudah luka, jadi mau tidak mau harus mencari perban dulu supaya dapat tetap melanjutkan workout.


Setelah selesai & beristirahat sebentar langsung melakukan sprint keapotek untuk membeli perban yang lebih nyaman, kebetulan jarak dari rumah dengan apotek terdekat tidak sampai 100m jadi lumayan jika sprint bolak-balik.

Rabu: Calisthenics (MadBarz)


Ini pertamakali saya melakukan workouts melalui aplikasi tersebut, jika dibandingkan dengan Freeletics tentu tidak ada apa-apanya. Tetapi percayalah kalau dalam beberapa round beberapa bagian tubuh yang ditarget akan overload dengan cepat. Untuk MadBarz itu merupakan total repetisi dari 4 round, tidak ada batasan harus seberapa cepat tetapi lebih keform yang sempurna.

Mulai hari saya melakukan lari kurang lebih 800m setiap selesai workout, maklum sedang semangat-semangatnya karena perut sudah rata & tinggal menunggu si-pack keluar.

Kamis: Freeletics


Sepatu baru, semangat baru. Niatnya ingin mengejar PB, tetapi luka dijari masih menjadi penghalang karena perihnya bukan main.

Setelah selesai & istirahat sebentar saya lari lagi seperti hari sebelumnya, dengan sepatu baru yang lebih nyaman tentunya. Untuk review sepatu baru saya bisa baca disini

Jumat: Calisthenics (MadBarz)


Kesalahan fatal saya menganggap remeh menu satu ini. Semua gerakanna memang dapat saya lakukan dengan mudah, tetapi dengan urutan seperti diatas yang dibagi menjadi 4round membuat dada & bahu saya overload dipertengahan round 3 yang hampir membuat saya tidak dapat mengangkat badan lagi. Setelah selesai saya berasa seperti baru melakukan weight lifting digym karena langsung mengenai otot tanpa menghabiskan napas.

Setelah selesai kembali saya melakukan lari, Bisa dibilang semakin hari workouts saya semakin menggila.

Sabtu: Freeletics


Setiap bertemu menu ini saya selalu ingin berhenti ditengah menu karena sangat melelahkan, tetapi mau tidak mau tetap saya hajar supaya tidak menjadi kebiasaan.

Kusus untuk menu ini saya memberikan rating 'Very Exhausting', saya tidak melakukan lari hari ini karena sudah terlalu gelap & menu ini sendiri lebih ke-cardio.


Untuk minggu berikutnya saya lock gerakan Pull-up kembali, kenapa? Karena target saya Calisthenics, jadi harus membiasakan Pull-up dengan perfect form & itu sangat tidak cocok dengan repetisi tinggi dimenu Freeletics untuk kondisi otot saya yang belom terbiasa seperti sekarang.

Sabtu: Calisthenics (MadBarz)


Saya suka menu ini karena semuanya Pull-up, tetap lengan saya sudah overload saat pertengahan round 2 sehingga memaksa saya untuk melakukan Nevative Wide Pull-up pada round 3 & 4 karena sudah tidak sanggup untuk mengangkat lagi. Chin-up pun pada roud terakhir sudah sangat berat sekali rasanya.

Setelah selesai saya kembali lari, hari ini selesai lebih cepat dari yang dipikirkan jadi bisa istirahat sejenak, mandi & menanti MotoGP.

No comments: