di dunia ini ada sekitar 2700 jenis ular...
di Indonesia terdapat 380 jenis ular menurut catatan TNC beberapa tahun yang lalu...
Dari 380 Jenis ular itu, sekitar 55 jenis adalah ular laut yang jarang ditemui.
dan dari 380 jenis ular tersbeut, hanya sekitar 33 jenis saja ular yang memiliki bisa mematikan dan berbahaya bagi manusia...
Selebih ?
tidak
berbahaya, eksotis dan bahkan membantu manusia dalam menjaga
keseimbangan ekosistem dengan memangsa hama tikus di alam bebas....
Ini baru jenis jenis ular yang biasa di temui di pulau Jawa...
1. ULAR TIDAK BERBISA
Elaphe radiata
Species : Elaphe radiata Schlegel, 1837
N.I. : Copperhead Racer, Striped Racer, Ular Trawang, Ular Lanang Sapi (Jawa), Ular Tikus.
a. Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna kekuningan, dengan empat garis longitudinal berwarna hitam pada bagian tubuh depan
- Tubuh bagian depan belakang berwarna kuning
- Tubuh bagian ventral berwarna kuning
- Terdapat garis hitam dari mata dan melintang pada bagian belakang kepala
- Panjangnya ± 2000 mm
-
Pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya
yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang
b. Habitat : Darat, lading
c. Aktivitas : Diurnal, siang hari
d. Tipe gigi : Aglypha
e. Makanan : Burung dan Tikus
f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
Elaphe flavolineata
Species : Elaphe flavolineata Schlegel, 1837
N.I. : Common Racer, Ular Kopi (Jawa), Ular puspo brele (Jawa).
a. Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau keabu-abuan dengan tanda hitam persegi panjang yang belang dengan putih bagian depan
- Terdapat garis hitam longitudinal pada bagian vertebral (tulang belakang)
- Tubuh bagian belakang berwarna coklat gelap atau hitam
- Tubuh bagian ventral berwarna kuning, coklat atau kehitaman
- Panjangnya ± 2400 mm
-
Pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya
yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang
b. Habitat : Darat -lading
c. Aktivitas : Diurnal - siang hari
d. Makanan : Kadal, katak dan burung
e. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang
Ptyas korros
Species : Ptyas korros Schlegel, 1837
N.I. : Indian Rat snake, Ular kayu (Jawa), ular koros, ular sayur
a. Ciri-ciri :
- Tubuh bagian atas (dorsal) berwarna coklat atau coklat kehijauan
- Sisik tubuh bagian belakang kuning dengan garis hitam disekeliling tiap sisiknya.
- Tubuh bagian bawah (ventral) berwarna kuning.
- Mata bulat, besar dan hitam.
- Pada yang muda terdapat garis-garis putuh pada bagian tubuh atas (dorsal).
- Panjangnya 300 mm – 1700 mm
b. Habitatnya : Semak-semak, kadang berjemur di atas pohon
c. Tipe gigi : Aghlypa
e. Aktivitas : Diurnal
f. Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung
h. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
Ptyas mucosus
Species : Ptyas mucosus
N.I. : Banded Rat Snake, Bandotan Macan, ular dumung macan (Jawa)
a. Ciri-ciri:
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kekuningan atau kehijauan (olive)
- Terdapat garis-garis vertical hitam pada begian kepala (bibir) dan belakan
- Tubuh bagian ventral berwarna putih
- Mata bulat, besar,hitam
- Pada yang muda terdapat garis-garis terang pada bagian depan
- Panjang ± 50 mm – 2500 mm
b. Habitat : Darat (semak-semak), persawahan/lading
c. Aktivitas : Diurnal
d. Tipe gigi : Aghlypa
e. Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung
f. Populasi : Sumatera, Jawa, Singapore, Malaysia, China Selatan, Siam,Burma,
Lycodon aulicus
Species : Lycodon aulicus Linne, 1754
N.I. : Common House Snake, Wolf Snake, Sowo Emprit (Jawa), ular rumah
a. Ciri-ciri :
- Tubuh berwarna abu abu degan banyak titik – tiktik putih diseluruh tubuh
- Tubuh bagian ventral berwarna putih
- Kepalanya oval dengan leher bergaris putih
- Mata bulat besar
- Panjangnya ± 500 mm – 750mm
b. Habitat : Darat, suka menempel di dinding rumah
c. Aktivitas : Noctural, malam hari
d. Tipe gigi : Aglypha
e. Makanan : Cicak
f. Populasi : Hampir ada di seluruh kepulauan
Xenopeltis unicolor
Species : Xenopeltis unicolor Reinwald, 1827
N.I. : Iridescent Earth Snake, Sunbeam Snake, Ular Pelangi, Ular wlingi (jawa)
a. Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau kehitaman jika tubuhnya terkena sinar matahari akan memantulkan warna pelangi
- Tubuh bagian ventral berwarna putih
- Kepalanya pipih
- Mata bulat besar
- Panjangnya ± 700 mm – 1000 mm
b. Habitat : Darat, peliang (di dalam tanah)
c. Aktivitas : Noctural, malam hari
d. Tipe gigi : Aglypha
e. Makanan : Ular, cacing, katak, tikus
f. Populasi : Nias, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,
Gonyosoma oxycephala
Species : Gonyosoma oxycephala Boie,1827
N.I. : Red-tailed Racer, Dak Awu, Gadung Luwuk/Gadung Perak.
a. Ciri-ciri :
- Tubuh berwarna hijau dari kepala batas ekor, untuk yang perak dari leher hingga ujung ekor berwarna perak abu – abu
- Ekor berwarna abu - abu
- Kepala oval
- Mata horizontal, panjangnya ± 2500 mm
b. Habitat : Pepohonan, arboreal
c. Aktivitas : Diurnal, siang hari
d. Makanan : Katak, tikus, burung, telur
e. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
Dendrelaphis pictus
Species : Dendrelaphis pictus
N.I. : Painted Bronzeback, Ular Tampar (Jawa), Ular Tali Picis, Ular Lidi
a. Ciri-ciri :
- Tubuh coklat dan ada 2 garis hitam memanjang dari kepala ke ekor
- Bagian bawah terdapat garis kunig memanjang hingga ekor
- Jika marah, muncul bintik putih di leher
- Lidah berwarna merah
- Kepala oval
- Mata horizontal, panjangnya ± 1000 mm
b. Habitat : Pepohonan, arboreal
c. Aktivitas : Diurnal, siang hari
d. Makanan : Katak, tikus, belalang, cicak, jangkrik
e. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, sulawesi, papua
f. Type bisa : Jika menggigit manusia tidak berbahaya, tetapi racun nya sangat mematikan untuk sesama ular.
Xenocrophis piscator
Species : Xenocrophis piscator Schlegel, 1837
N.I. : Chequered Keelback, Bandotan Tutul dan Bandotan Tunggal (Jawa)
a. Ciri-ciri :
-
Tubuh bagian dorsal berwarna kuning atau coklat kehijauan (olive)
dengan tanda hitam berbentuk S berwarna hitam pada sepanjang tubuhnya
atau garis-garis longitudinal
- Tubuh bagian ventral putih dan terdapat garis hitam pada tiap sisiknya
- Terdapat garis hitam pada bagian belakang mata
- Mata bulat besar
- Bila marah ular ini akna memipihkan tubuhnya ketanah
- Panjangnya ± 1100 mm – 1200 mm
b. Habitat : ½ perarian, dekat kolam, sungai, sawah
c. Aktivitas : Diurnal
d. Tipe gigi : Aglypha
e. Makanan : Katak dan ikan
f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang
2. ULAR BERBISA MENENGAH
Boiga dendrophila
Species : Boiga dendrophila Boie, 1827
N.I. : Mangrove Snake, Ular Cincin Emas, Ular Taliwongso
a. Ciri-ciri :
-
Tubuh bagian dorsal berwarna hitam dengan garis-garis kuning atau putih
disisi lateral dengan jarak satu garis dengan yang lain agak teratur.
Ada juga yang berwarna hitam putih.
- Tubuh bagian ventral berwarna hitam atau kebiru-biruan
- Labial bawah berwarna kuning dengan garis-garis hitam kecil
- Mata bulat dengan pupil mata elips vertikal
- Panjangnya ± 2500 mm
b. Habitat : Pohon, hutan bakau
c. Aktivitas : Noctural, malam hari
d. Tipe gigi : Ophistoglypha
e. Makanan : Burung, telur, tikus
f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang, Singapore,Malaysia,Philipine, Siam, Nias
Dryophis prasinus
Species : Dryophis prasinus Boie,1827
N.I. : Green Whip Snake, Oriental Whip Snake, Gadung Pari (Jawa), Ular Daun, Ular Pucuk (Jawa Barat).
a. Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna hijau, hijau kecoklatan atau keabuabuan-coklat
- Saat ketakutan atau marah, bagian leher mengembang akan terlihat warna hitam putih dan biru
- Tubuh bagian lateral terdapat garis kuning atau putih
- Tubuh bagian ventral berwarna hijau
- Kepala panjang dengan dengan moncong meruncing
- Mata horizontal, panjangnya ± 2000 mm
b. Habitat : Pepohonan, arboreal
c. Aktivitas : Diurnal, siang hari
d. Makanan : Kadal, katak
e. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,
Homalopsis bucatta
Species : Homalopsis buccata Linne, 1766
N.I. : Puff-faced Water Snake, Elephant Snake, Ular Buhu (Jawa), Ular Kadut
a. Ciri-ciri :
-
Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kemerahan, kelabu kehijauan atau
kelabu tua gelap sampai hitam. Corak belang dengan bentuk yang tak
beraturan
- Tubuh bagian lateral terdapat bintik-bintik putih
- Tubuh bagian ventral berwarna putih atau kuning dengan titik-titik hitam
- Terdapat garis hitam mata dan tanda hitam berbentuk V pada moncongnya
- Terdapat tiga bintik hitam pada kepalanya
- Panjangnya ± 1000 mm
- Jika marah memipihkan tubuhnya
b. Habitat : setengah perairan, sungai, kolam
c. Aktivitas : Noctural
d. Tipe gigi : Ophistoglypha, jika menggigit, giginya cenderung tertinggal
e. Makanan : Ikan
f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
Enhydris enhydris
Species : Enhydris enhydris
N.I. : Rainbow Water Snake, Ular Diwel, Ular Duwel (Jawa)
a. Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat abu - abu, ada corak garis memanjang dari kepala hingga ekor
- Tubuh bagian ventral berwarna putih dan terdapat garis abu – abu memanjang hingga ekor
- Badan pendek, badan gemuk /besar
- kepala kecil berbentuk oval
- Panjangnya ± 750 mm
- Jika marah memipihkan badannya
- Gerakannya cepat terutama kalau di air
b. Habitat : setengah perairan, sungai, tempat berlumpur
c. Aktivitas : noctural
e. Makanan : Ikan
f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
3. ULAR BERBISA TINGGI
Ophiophagus hannah
Species : Ophiophagus Hannah Cantor, 1836
N.I. : King Cobra, Hamadryad, Ular Tedung, Ular anang (Java); Oraj totok (Java); Ular tedong selor (Kalimantan)
a. Ciri-ciri :
- Hitam pekat atau abu – abu, putih, dan coklat dengan garis – garis melintang ditubuhnya, tergantung habitat.
- Gerakannya sangat agresif, berani pada musuh, mengejar
- Kepala oval, dengan sisik yang besar
- Pada leher bawah berwarna kuning dan kadang ada gambar matanya (tergantung habitat)
- Panjangnya hingga mancapai 6000 mm
- Jika marah akan menegakkan tubuhnya hingga 1/3 panjang tubuhnya mengembangkan lehernya.
b. Habitat : didarat khususnya daerah berkapur, kering
c. Aktivitas : siang dan malam hari
d. Makanan : ular
e. Populasi : Nias, Sumatra, Bangka, Belitung, Riau Islands, Java, Bali, Kalimantan
f. Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin, membunuh manusia sekitar 3 menit
Calloselasma rhodostoma
Species : Agkistrodon rhodostoma Boie, 1827
N.I. : Malayan Pit Viper, Malaysian Moccasin, Bandotan Bedor (Jawa), Ular Tanah, Ular Gibuk (Jabar)
a. Ciri-ciri :
- Badan coklat dengan corak gambar seperti diamond, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher.
- Gerakannya agresif
- Kepala segitiga, dengan sisik yang besar
- Panjangnya hingga mencapai 1000 mm
- Jika marah akan membentuk huruf S
b. Habitat : didarat khususnya bersemak, rumput
c. Aktivitas : siang dan malam hari
d. Makanan : Tikus, kodok
e. Populasi : Jawa, Sumatra
daboia russelii
Species : Vipera russelii siamensis
N.I. : Bandotan Puspo (Jawa),
a. Ciri-ciri :
- Badan coklat dengan corak gambar membentuk oval tak beraturan, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher.
- Gerakannya agresif
- Kepala segitiga, dengan sisik yang besar dan kasar
- Panjangnya hingga mancapai 1000 mm
- Jika marah akan membentuk huruf S dan menyerang dengan gigitan
b. Habitat : didarat khususnya bersemak, rumput
c. Aktivitas : siang dan malam hari
d. Makanan : Tikus
e. Populasi : Myanmar, Thailand, Cambodia, Vietnam dan Jawa
Bungarus candidus
Species : Bungarus candidus Linne, 1758
N.I. : Malayan Krait, Ular Weling (Jawa), Oraj weling (Java), Ular biludah (Padang)
a. Ciri-ciri :
- Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang tidak seragam
- Ekor runcing, badan cenderung berpenampang bulat
- Gerakannya lambat, tenang
- Kepala oval
- Bagian bawah berwarna putih polos
- Panjangnya hingga 2500 mm
- Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati
- Tubuh jika terkena sinar akan menyala
b. Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair
c. Aktivitas : malam hari
d. Makanan : ular, belut
e.
Populasi : Vietnam, Cambodia, Thailand, Peninsular Malaysia, Singapore,
Sumatra, Java, Karimunjawa Islands, Bawean, Bali and N Sulawesi;
Kalimantan?
f. Jenis racun : Neurotoxin
Bungarus fasciatus
Species : Bungarus fasciatus Scheider, 1803
N.I. : Banded Krait, Ular Welang (Jawa), Ular Belang, Oraj welang (Java)
a. Ciri-ciri :
- Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang seragam dan melingkar penuh.
- Ekor tumpul, badan cenderung berpenampang segitiga
- Gerakannya lambat, tenang
- Kepala oval
- Panjangnya hingga 2500 mm
- Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati
- Tubuh jika terkena sinar akan menyala
- Jika marah akan melakukan gerakan patah – patah dan menyembunyikan kepala
b. Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair
c. Aktivitas : malam hari
d. Makanan : ular, belut
e. Populasi : Sumatra, Jawa, Kalimantan,
f. Jenis racun : Neurotoxin
Naja naja sputatrix
Species : Naja naja
Sub Species : Naja naja sputatrix Cantor, 1836
N.I.
: Black Spitting Cobra, Ular Kobra, Ular Sendok, Ular Dumung, Ular
cabe; Ular sendok; Oraj bedul (Java); Puput (Maumere, Flores); Pupurupi
(Ende, Flores)
a. Ciri-ciri :
- Warna hitam/putih/coklat/merah tergantung asal habitatnya
- Tubuh bulat dengan kepala oval
- Gerakannya gesit dan cepat tidak takut pada musuh.
- Panjangnya hingga 2500 mm
- Jika marah akan mengembangkan lehernya dan berdiri hingga kira – kira ¼ panjang tubuhnya.
- Satu – satunya jenis ular yang bisa menyemburkan bisa nya hingga 3 m.
b. Habitat : daratan, sawah, daerah rimbun lembab dan banyak lubang ditanah.
c. Aktivitas : siang dan malam hari
d. Makanan : tikus dan katak
e. Populasi : Java, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Rinca, Flores, Alor and Lomblen; Sulawesi?
f. Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin
Rhabdophis subminiatus
Species : Rhabdophis subminiatus
N.I. : Red-necked Keelback, Pudak Bromo (Jawa), Ular Picung (Jawa Barat), Ular Pudak Seruni (Jakarta)
a. Ciri-ciri :
- Tubuh berwarna dominant coklat dari kepala hingga ekor
- Leher berwarna jingga, merah menyala dan hijau
- Badan berbintik putih
- Bagian bawah berwarna putih
- Ekor seperti terpacung atau perpotong
- Ukuran maksimal sepanjang 750 mm, diameter 10 mm
b. Habitat : Darat
c. Aktivitas : Diurnal, siag hari
d. Tipe gigi : Ophistoglypha
e. Makanan : Cicak, kadal, bunglon, dan katak
f. Populasi : Semua pulau di Indonesia
Trimeresurus albolabris
Species : Trimeresurus albolabris
N.I. : Truno Bamban (Jawa), Ular gadung; Ular hijau; Oraj bungka (Java)
a. Ciri-ciri :
- Tubuh berwarna hijau dari kepala hingga ujung badan
- kepala segitiga penuh, bersisik keras
- Bagian punggung ekor berwarna merah.
- Jika marah membentuk spiral atau letter S untuk siap menyerang
b. Habitat : pohon, di daerah dengan ketinggian hingga 3000 dpl
c. Aktivitas : noctural
d. Tipe gigi : solenoglypha
e. Makanan : Tikus, burung, katak, telur
f. Distribusi : Sumatra, Bangka, Java, Madura, Bali and Sulawesi
4. ULAR RAKSASA (PHYTON)
Phyton reticulatus
Species : Python reticulatus Schneider, 1801
N.I. : Reticulated Python, Sowo Cinde, Sanca Batik, Puspo Kajang (Jawa)
a. Ciri-ciri :
-
Tubuh bagian dorsal kekuning atau coklat dengan corak seperti jala
(jajaran genjang) dengan warna hitam pada bagian dalamnya dikelilingi
warna kuning
- Tubuh bagian ventral berwarna kuning
- Terdapat garis hitam memanjang dari bagian belakang mata
- Kepala berwarna kuning dengan garis hitam tepat pada tengah
- Mata bulat dengan pupil mata elip vertikal
- Panjangnya ± 6000 mm – 15000 mm (max), 9000 mm (normal)
b. Habitat : darat, hutan, dekat dengan air
c. Aktivitas : Noctural
d. Tipe gigi : Aglypha
e. Makanan : Mamalia besar, unggas
f. Populasi : Nias, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sumbawa, Sulawesi, Penang,
Phyton molurus bivittatus
Sub species : Python molurus bivittatus Linne,1758
N.I. : Rock Python, Burmese Python, Sowo Kembang, Sanca Bodo, Sowo Pari (Jawa).
a. Ciri-ciri :
- Tubuh berwrna abu – abu hitam dengan corak gambar membentuk kotak tidak beraturan dgn garis tepi berwarna abu - abu
- Tubuh bagian ventral berwarna putih
- Kepala oval berwarna coklat dengan garis kunig atau abu – abu di pinggirnya
- Mata bulat dengan pupil mata elip vertikal
- Panjangnya ± 4000 mm – 8000 mm (max), 6000 mm (normal)
b. Habitat : darat, hutan, pepohonan, dekat dengan air
c. Aktivitas : Noctural
d. Tipe gigi : Aglypha
e. Makanan : Mamalia besar, unggas
f. Populasi : Nias, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sumbawa, Sulawesi
Phyton curtus
Genus : Python curtus Schlegel, 1872
N.I. : Blood Python, Shorted-tailed Python, Sanca darah,ular dipong (Jawa)
a. Ciri-ciri :
-
Tubuh bagian dorsal berwarna coklat gelap dengan corak kehitaman
berbentuk segi empat tak beraturan dengan dikelilingi garis agak terang
(kuning kecoklatan)
- Tubuh bagian ventral berwarna coklat kekuningan
- Pada kepala terdapat corak seperti mata tombak (segitiga) berwarna coklat gelap
- Terdapat garis hitam dari belakang hidung melewati mata sampai kepala bagian belakang
- Mata bulat besar, pupil mata elips vertikal
- Panjangnya ± 2500 mm
b. Habitat : Darat, hutan, dekat air
c. Aktivitas : Noctural
d. Tipe gigi : Aglypha
e. Makanan : Mamalia besar, unggas, tikus
f. Distribusi : Jawa, Sumatra, Kalimantan, Malaysia
_____________________________________________________
Banyak paradigma yang berkembang tentang ular..
dari
sudut pandang mistis, gaib, medis, mitos, agama dan bahkan ilmu
pengetahuan dan dunia entertainment memiliki kamus tersendiri tentang
ular
SIOUX mengutamakan pemahaman ular berbasis biologi, logika
dan karakter. pemahaman mendasar tentang ular dari sisi Biologinya ini
lah yang dapat mematahkan beragam teori mistis dan mitos yang berkembang
salah di masyarakat...
Ular ..............
a. Berpenampang melintang, tubuh membulat dan memanjang
b. Tubuhnya tertutup oleh sisik (tidak berlendir seperti yang dianggap oleh kebanyakan orang)
c. Ukuran panjang tubuhnya dari 10 mm – 9000 mm
d. Memiliki tulang belakang dan sepasang tulang rusuk pada setiap ruas tulang belakang (sampai cloaca)
e. Suhu tubuhnya poikilotermik,
suhu ideal 23,9 – 29,4°C. Namun ular masih dapat bertahan pada suhu
yang ekstrem 7.2°C atau 37.8°C, bila lebih dari suhu ini akan berakibat
fatal bagi ular.
f. Ular melata dengan menggunakan otot pada bagian perutnya secara bergantian sehingga dapat bergerak menuju ke tempat lain.
g.
Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh
selaput transparan. Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia.
Sensor yang ditangkap adalah bayangan dan sensitif terhadap cahaya.
h.
Tidak seperti manusia, hidung pada ular hanya berfungsi sebagai alat
untuk bernafas, sedangkan alat penciumannya adalah lidahnya dengan
dibantu organ Jacobson.
i. Indera panas, terletak
diantara mata dan hidung, berfungsi untuk mendeteksi panas yang
dikeluarkan oleh makhluk lain yang berdarah panas (endotermik), Namun
tidak semua ular memiliki organ ini
j. Ular tidak memiliki lubang telinga, tapi memiliki membran tympani
yang dapat mendeteksi getaran. Ular yang “menari” mengikuti irama
suling sebenarnya bergerak bukan karena suaranya, namun karena mengkuti
gerakan sulingnya.
k. Pewarnaan tubuh ular sangat beragam,
menyesuaikan dengan lingkungan dimana dia tinggal. Pewarnaan berfungsi
sebagai penyamaran ular dalam mencari mangsa dan menghindari musuh.
Tidak semua warna menyala menandakan tingkat bisa ular.
l. Cara mendapatkan makanan
- memburu mangsanya
- menghadang mangsanya
- memancing mangsanya
m.
Gigi ular berjumlah banyak dan condong ke dalam sehingga ular tidak
mengunyah mangsanya melainkan menelan mangsanya. Berdasarkan tipe
giginya, ular dibedakan menjadi :
a. Aglypha : Tidak memiliki taring bisa.
Contoh : Ptyas korros (Ular kayu), Python reticulatus (Ular sanca batik). Ular ini tidak berbisa
b. Ophistoglypha : Memiliki taring bisa pendek dan terletak agak ke belakang pada rahang atas. Contoh : Boiga dendrophila. (ular cincin emas). Ular ini berbisa menengah.
c. Proteroglypha : Memiliki taring bisa panjang dan terletak di bagian depan. Contoh : Naja naja sputatrix (ular kobra), Ophiophagus hannah(ular king kobra) Ular ini berbisa tinggi
d. Solenoglypha : Memiliki taring bisa sangat panjang di bagian depan dan dapat dilipat. Contoh : Agkistrodon rhodhostoma (Ular tanah) Ular ini berbisa tinggi.
n.
Ular dapat memangsa mangsanya yang berukuran 10 kali lipat besar
kepalanya, karena pada rahang bagian belakang dari mulutnya dihubungkan
oleh sendi yang berbentuk segiempat, sehingga mulut ular dapat menganga
180ยบ dan didukung oleh rahang bawah yang hanya dihubungkan oleh ligamen (otot) yang sangat elastis.
Berikut ini beberapa cara ular memangsa :
a. Menelan langsung
b. Membelit
c. Menyuntikkan bisa
o. Semua jenis ular adalah binatang Karnivora. Jenis makanan yang mereka makan antara lain : insekta, ikan, amphibi,
unggas, mamalia kecil sampai mamalia besar; bahkan ada beberapa jenis
ular yang memakan ular juga (kanibal). Jenis makanan ini tergantung dari
jenis ular dan habitatnya.
p. Organ reproduksi pada ular jantan adalah hemipenis yang terletak pada cloaca dan yang betina dengan cloaca. Ular luar negeri biasanya kawin pada bulan-bulan yang bersuhu hangat, karena pada musim dingin mereka akan hibernasi (tidur panjang). Ular ada yang bertelur (ovipar)
dan mengerami telurnya yang diletakkan diantara tumpukan daun daun
kering selama 2-3 bulan dan menetas; namun ada pula yang di simpan
didalam tubuhnya selama 2-3 bulan dan melahirkan (ovovivipar).
q. Menurut habitatnya, ular dapat dibagi menjadi 5, yaitu :
- Ular Air (Aquatik)
Ular air adalah ular yang seluruh hidupnya (melakukan segala aktifitasnya) di dalam air. Contoh : Ular laut (Laticauda laticauda). Ular air yang sesungguhnya hanyalah ular laut.
- Ular Setengah Perairan (Semi Aquatik)
Ular ini terkadang melakukan aktifitasnya di darat dan di air. Contohnya : Homalopsis buccata (ular Kadut)
- Ular Darat (Terresterial)
Ular ini hidup di darat, dan melakukan seluruh aktifitasnya di darat. Contoh : Pytas mucosus (Ular bandotan macan)dan Elaphe flavolineata (Ular Kopi)
- Ular Pohon (Arboreal)
Ular jenis ini melakukan seluruh aktifitasnya di pohon (arboreal). Biasanya ular pohon ekornya prehensil (dapat untuk berpegangan / bergelantungan) Contoh : Boiga dendrophila (cincin emas) dan Ahaetula prasina(Ular pucuk)
- Ular Gurun
Ular
jenis ini melakukan seluruh aktifitasnya di gurun. Ular gurun biasanya
menyembunyikan diri di bawah pasir untuk menghindari sengatan matahari.
Contoh : Crotalus artox, ular derik, rattle
Tambahan
- Ular sangat senang tinggal di tempat yang lembab
-
Kadang ditemukan berjemur di panas matahari, tetapi kebanyakan waktunya
digunakan untuk bersembunyi menunggu mangsa sesuai dengan habitatnya.
- Ular juga senang berpindah-pindah tergantung dimana ia bisa mendapatkan mangsanya
- Ular juga senang tinggal di daerah dekat air yang tenang.
- Ular adalah perenang dan pemanjat yang ulung.
r.
Bisa sebenarnya merupakan protein yang di produksi oleh kelenjar bisa
yang berada di dalam kepala. Pada kelenjar bisa terdapat saluran yang
menghubungkan ke taring bisa yang memiliki lubang pada ujung bawahnya.
Khusus pada jenis Naja naja (ular Kobra) lubang saluran bisanya
berada di ujung bagian depan gigi taring, sehingga ular-ular jenis ini
dapat menyemburkan/menyemprotkan bisanya.
Kelenjar bisa ini sama
dengan kelenjar ludah pada manusia. Bisa pada ular berfungsi selain
sebagai senjata untuk membunuh musuhnya, juga membantu sistem
pencernaan.
s. Jenis Bisa dibagi berdasarkan lokasi organ tubuh menjadi sasaran racun ular :
a. Neurotoxin
- Menyerang dan mematikan jaringan syaraf
- Terjadi kelumpuhan pada alat pernafasan
- Kerusakan pada pusat otak
- Efek gigitan yang langsung terasa adalah korban merasa ngantuk
b. Haemotoxin
- Menyerang darah dan sistem sirkulasinya
- Terjadi haemolysis
- Transport O2 ke tubuh terganggu, terutama metabolisme sel
Organ
organ lain yang akan terganggu sistem kerjanya oleh bisa ular antara
lain: jantung, ginjal, otot, sel-sel darah dan jaringan-jaringan yang
lain.
Sumber : Makalah Pengantar SIOUX dan catatan pribadi
_____________________________________
Heboh Ular Raksasa Kalimantan Sepanjang 33 Meter
Kompas - Sabtu, Februari 21
BARU-BARU
ini, muncul sebuah foto udara yang membuat heboh Malaysia. Seekor ular
raksasa berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Ka
limantan yang masuk wilayah Malaysia. Hiii...
Sebuah
foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai
tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu
sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah
hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu
diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu.
Foto itulah
yang menjadi perdebatan luas di Malaysia saat ini. Kalimantan memang
memiliki ular-ular raksasa. Namun selama ini, ular yang besar yang baru
ditemukan adalah sejenis sanca atau python atau masyarakat Kalimantan
menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.
Namun ular
yang terlihat di foto dan beredar luas di internet, termasuk Youtube,
jauh lebih panjang dan besar dibanding temuan python selama ini.
Diperkirakan panjangnya 100 kaki atau sekitar 33 meter.
Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian d
iterbitkan
oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal, pekan lalu. New Straits Times
di Kuala Lumpur, juga memuat foto tersebut yang kemudian dirilis oleh
The Telegraph, Inggris.
Ada juga yang tidak mempercayai foto itu
dan menganggapnya rekayasa semata. Hal ini karena terlalu jauhnya
pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah
membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan. Sebab,
sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.
Berdasarkan
legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang
adanya anaconda di kawasan tersebut yang bernama Nabau. Menurut
kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala
naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di sungai
Baleh Borneo mempercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat
memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.
Nah,
pertanyaannya, bila foto itu asli, apakah ular yang terlihat itu sejenis
python atau anaconda? Hingga kini memang belum ditemukan adanya
anaconda di Kalimantan, kecuali dalam film Anaconda: The Hunt For The
Blood Orchid yang laris itu.
Rekor ular terpanjang saat ini memang
anaconda (eunectes) dari Amazone. Anaconda merupakan keluarga boa.
Panjang anaconda yang baru ditemukan adalah 50 kaki, namun para ilmuwan
percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari
temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun
1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang
terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai
43 meter.
Python Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan
menyebutnya Asiatic Reticulated Python (python reticulatus) . Python
terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki, dan
merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya
panjang python bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.
Bedanya,
anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara python lebih gemuk
dan hanya suka kelembaban, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya
sampai mati sebelum menelan, sementara python menggunakan kekuatannya
dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak
bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.
Awal Februari, para
ilmuwan menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu
diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45
kaki bernama Titanoboa sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan
kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di
sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam. (yan/berbagai
sumber)
No comments:
Post a Comment