Kali ini saya akan membahas tentang genetik pada ular. Genetik pada ular dibagi menjadi lima kelompok yaitu Dominant, Co-dominant, Recessive, Polygenic & Allelic. Untuk tiga yang pertama mungkin kalian sudah pernah dengar & bahkan sudah mengetahui morph apa saja yang termasuk didalamnya, lalu bagai mana dengan Polygenic & Allelic? Saya akan coba jelaskan secara singkat setelah bertanya digroup facebook 'Indo Ball Python'.
Dominant:
Dominant:
Gen dominant memiliki homozigot & heterozigot yang sama, dimana morph dengan gen dominant jika dikawinkan dengan wild type (Normal) akan memiliki persentase kemungkinan yang sama, begitu pula jika dikawinkan dengan morph itu sendiri.
Contoh:
Spider x Normal = (50%) Spider, (50%) Normal
Spider x Spider = (50%) Spider, (50%) Normal
Co-Dominant:
Gen co-dominant memiliki homozigot & heterozigot yang terlihat tetapi dengan wujud yang berbeda, dimana bentuk homozigotnya biasa kita kenal dengan istilah 'Super Form'. Kenapa disebut 'Super Form'? Karena homozigotnya dapat menghilangkan kemungkinan untuk mengeluarkan wild type. Wujud homozigot hanya dapat keluar jika dikawinkan dengan heterozigotnya.
Contoh:
Contoh:
- Heterozigot:
Pastel x Normal = (50%) Pastel, (50%) Normal
Pastel x Pastel = (50%) Paste, (25%) Super Pastel, (25%) Normal
- Homozigot:
Super Pastel x Super Pastel = (100%) Super Pastel
Super Pastel x Pastel = (50%) Super Pastel, (50%) Pastel
Super Pastel x Normal = (100%) Pastel
Recessive:
Gen Recessive memiliki homozigot yang terlihat tetapi heterozigotnya tidak terlihat, karena heterozigotnya tidak terlihat maka biasanya para breeder memberikan tambahan kata 'het' yang merupakan kependekan dari heterozigot & diikuti oleh morph recessive yang dibawanya.
Contoh:
Albino x Albino = (100%) Albino
Albino x Normal = (100%) 100% het Albino
Albino x 100% het Albino = (50%) Albino, (50%) 100% het Albino
Diatas adalah contoh jika dikawinkan dengan visual atau homozigotnya, lalu bagai mana jika mengawinkan heterozigot dengan heterozigotnya? Mari kita lihat langsung contohnya.
Contoh:
Contoh:
100% het Albino x 100% het Albino = (25%) Albino, (75%) 66% poss het Albino
100% het Albino x Normal = (100%) 50% poss het Albino
66%? 50%? poss? Bingung? Saya coba jabarkan.
Seperti pengertian heterozigot pada gen recessive dimana tidak terlihat, sehingga kita tidak tahu mana yang membawa het & mana yang Normal biasa. Untuk menandai kalau Normal tersebut ada kemungkinan membawa gen recessive maka ditambahkan kata 'poss' yang merupakan singkatan dari 'possible', singkat kata satu-satunya cara untuk membuktikan kalau poss het tersebut memang membawa heterozigot dari Albino yaitu dengan dikawinkan dengan Albino atau het Albino walau pun kadang untuk beberapa morph bisa memiliki ciri visual.
Lalu bagai mana dengan 66% & 50% poss het? Angka tersebut didapatkan dari sebuah rumus sederhana, penasaran? Langsung saja
Rumus:
Secara keseluruhan
100% het Albino x 100% het Albino = (25%) Albino, (50%) het Albino, (25%) Normal
Karena heterozigot tidak terlihat, jadi kita tidak tahu mana yang membawa 'het'. Jadi kemungkinan mendapatkan Normal kita jumlah saja menjadi 75%, akan tetapi dari 75% tersebut kan bukan semuanya Normal. Maka rumus untuk 'poss' adalah:
Jumlah morph yang terlihat / Jumlah morph yang dihasilkan * 100%
Dimana:
Jumlah morph yang terlihat = Albino & Normal = 2
Jumlah morph yang dihasilkan = Albino, het Albino & Normal = 3
Jadi:
2 / 3 * 100% = 66.6666667% & dilakukan pembulatan kebawah untuk menghilangkan ',' menjadi 66%
2 / 3 * 100% = 66.6666667% & dilakukan pembulatan kebawah untuk menghilangkan ',' menjadi 66%
Sedangkan untuk 50% lebih mudah lagi.
100% het Albino x Normal = (50%) het Albino, (50%) Normal
Sehingga rumusnya menjadi
1 / 2 * 100% = 50%
Dimana:
Jumlah morph yang terlihat = Normal = 1
Jumlah morph yang terlihat = Normal = 1
Jumlah morph yang dihasilkan = het Albino & Normal = 2
Bingung? Sebenarnya bisa lebih gampang lagi dengan mengumpamakan gen yang bersifat co-dominant, kenapa? Karena perbedaannya hanya di heterozigot milik co-dominant itu kelihatan, sedangkan milik recessive tidak.
Contoh perumpamaan:
Homozigot:
Homozigot:
- Co-Dominant (terlihat) = Super Pastel
- Recessive (terlihat) = Albino
Heterozigot:
- Co-Dominant (terlihat) = Pastel
- Recessive (tidak terlihat) = het Albino
Bagai mana? Setelah penjabaran panjang lebar ternyata ada versi sederhananya walau pun tidak terlalu rinci.
NOTE: Perlu diingat penggunaan 'het' hanya untuk gen recessive dimana wujud visualnya adalah normal, sedangkan untuk co-dominant tidak. Karena het pada co-dominant adalah morph & homozigotnya adalah super form, jadi jika ada seller atau breeder yang melabeli "het Pastel" atau sebagainya, sudah jelas kalau dia menipu. Jadi untuk bermain di 'het' saya sarankan mencari breeder atau seller yang bisa dipercaya & mengerti tentang gen.
Polygenic
Morph
yang memiliki gen polygenic semakin lama akan semakin terlihat
perbedaannya jika dilakukan selective breeding.
Contoh:
- Pastel yang bewarna hampir seperti Normal
dengan Pastel yang kuningnya terang, warna terlihat lebih kontras
padahal morph sama.
Apakah hanya berlaku pada warna saja? Tidak. Polygenic juga dapat berpengaruh pada pattern atau motif, jadi jika ingin membuat motif yang unik atau warna yang lebih cerah pada satu morph benar-benar membutuhkan kesabaran yang tinggi karena hasilnya sangat bergantung kepada indukan & tingkat keberuntungan anda.
Allelic
Gen
ini dimiliki beberapa morph, dimana 2 morph yang berbeda jika
dikawinkan akan menghasilkan combo, tetapi jika morph combo tersebut
dikawinkan dengan Normal maka hasilnya hanya 2 morph penyusun combo
tersebut tanpa ada Normal sama sekali, mirip seperti super form.
Mojave x Lesser secara morph ini berbeda kan? Tetapi setelah dikawinkan maka dapat menghasilkan super form walau pun
morph mereka berbeda, kenapa? Karena Allel pada dasarnya adalah salah
satu dari 2 gen, yang bisa menempati
1 locus. Allelic disini menerangkan bahwa ada dua jenis mutasi yg dapat
menempati 1 lokasi yg sama yang mana penyebabkan timbulnya super form. Contohnya
yg paling mudah misal pada Lesser dan Mojave itu tadi. Kedua mutasi ini
menempati lokasi yg sama sehingga fenotipenya adalah ular bewarna putih
yg dinamakan Blue-Eyed Leucistic. Sama ketika mengawinkan mojave dengan
sesamanya atau lesser dengan sesamanya. Bila dikawinkan dengan normal, dia tidak bisa menghasilkan normal. Gen-gen yang allelic kombinasinya akan selalu menghasilkan superform.
Dalam
1 locus itu isinya 2 allel, dan dalam 1 locus biasanya sudah dibooking 1
tempat untuk tempatnya si allel Normal. Letak allel Spider dengan allel Pastel berbeda. Sehingga bila ada combo dari Spider dan Pastel,
komposisi ada dalam 2 locus berbeda, locus yang satu berisi Spider-Normal, dan satu locus lagi Pastel-Normal, fenotipe (tampak
luar) yg muncul adalah Bumblebee. Tidak bisa allel dari Spider dan Pastel berpasangan dalam satu locus menjadi Spider-Pastel. Maka yg
seperti ini bukan allelic
Nah bila ada gen yg allelic, dia bisa menggeser posisi si normal, karena kebetulan emang tempatnya sama, di locus yg itu. Contoh Mojave dan Lesser. Kedua allel ini locusnya sama sehingga bila mereka disatukan bisa mencetak satu hewan yang dalam suatu locusnya ditempati oleh Mojave-Lesser. Yang mana menimbulkan Blue-Eyed Leucistic.
Begitu juga dengan yang recessive. Untuk Albino komposisi locusnya adalah Albino-Albino. Untuk het Albino locusnya menjadi Normal-Albino. Ketika Albino dikawinkan dengan Toffee, Toffee dan Albino ini menempati satu locus yg sama sehingga membentuk Toffee-Albino dan bukannya di satu locus ada Albino-Normal, dan satu locus lagi Toffee-Normal, yang mana kalau seperti itu jadinya adalah hewan double het Albino Toffee. Bila perkawinannya 2 gen recessive yang tidak allelic, baru seperti itu komposisinya, misal Albino x Pied, maka anaknya akan memiliki 1 locus yg berisi Albino-Normal, dan 1 locus lagi yg berbeda berisi Piebald-Normal. Menjadi normal double het Albino Piebald.
Nah bila ada gen yg allelic, dia bisa menggeser posisi si normal, karena kebetulan emang tempatnya sama, di locus yg itu. Contoh Mojave dan Lesser. Kedua allel ini locusnya sama sehingga bila mereka disatukan bisa mencetak satu hewan yang dalam suatu locusnya ditempati oleh Mojave-Lesser. Yang mana menimbulkan Blue-Eyed Leucistic.
Begitu juga dengan yang recessive. Untuk Albino komposisi locusnya adalah Albino-Albino. Untuk het Albino locusnya menjadi Normal-Albino. Ketika Albino dikawinkan dengan Toffee, Toffee dan Albino ini menempati satu locus yg sama sehingga membentuk Toffee-Albino dan bukannya di satu locus ada Albino-Normal, dan satu locus lagi Toffee-Normal, yang mana kalau seperti itu jadinya adalah hewan double het Albino Toffee. Bila perkawinannya 2 gen recessive yang tidak allelic, baru seperti itu komposisinya, misal Albino x Pied, maka anaknya akan memiliki 1 locus yg berisi Albino-Normal, dan 1 locus lagi yg berbeda berisi Piebald-Normal. Menjadi normal double het Albino Piebald.
Contoh:
Allelic Untuk contoh recessive:
- Tofino x Normal anakanya het Toffee and het Albino tapi kita tidak bisa tau bedanya karena recessive, pembuktianya test breed
- Candino x Normal anakanya het Candy and het Albino kita juga tidak dapat membedakan kecuali test breed
Untuk contoh co-dominant:
Biasa kita bilang Act Like Super (ALS)
- Mystic Potion x Normal anakanya Mystic dan Mojave
ALS lainya yang masuk jenis ini: Lesser Platinum, Butter, Mocca, Het Russo, Special, Phantom, dll.
- Vanila Cream x Normal anakanya Vanila and Fire
ALS lainya yang masuk jenis ini: Sulphur, Lucifer dan mungkin ada lainya
-Yellow Belly complex juga banyak ALS nya.
- Tofino x Normal anakanya het Toffee and het Albino tapi kita tidak bisa tau bedanya karena recessive, pembuktianya test breed
- Candino x Normal anakanya het Candy and het Albino kita juga tidak dapat membedakan kecuali test breed
Untuk contoh co-dominant:
Biasa kita bilang Act Like Super (ALS)
- Mystic Potion x Normal anakanya Mystic dan Mojave
ALS lainya yang masuk jenis ini: Lesser Platinum, Butter, Mocca, Het Russo, Special, Phantom, dll.
- Vanila Cream x Normal anakanya Vanila and Fire
ALS lainya yang masuk jenis ini: Sulphur, Lucifer dan mungkin ada lainya
-Yellow Belly complex juga banyak ALS nya.
Demikian pengertian dari lima macam genetik yang terdapat pada ular (Ball Python sebagai contoh) & mohon koreksinya jika ada kesalahan dalam penjabaran karena penjabaran diatas ada yang berasal dari bertanya dari orang lain yang lebih mengerti dari saya & ada yang menggunakan bahasa saya sendiri agar sedikit lebih mudah dipahami.
____________________________
Special Thanks to:
- Adi Wijaya & David Adiprakoso (Allelic Gene)
- David Suarez (Recessive Gene)
Yang sudah mau menjelaskan panjang lebar kepada saya.
6 comments:
Selamat pagi, perkenalkan saya aris, saya ingin belajar tentang morph ular pyhton ,.. Yg saya mau tanyakan.. Kalau ingin menciptakan morph tiger, kita perlu punya indukan retic dari locality apa?
Mohon bimbingannya🙏🙏🙏
Ribet amat om kalo cuma mau hasilin Tiger, tinggal cari indukan tiger harganya juga masih terjangkau, tigerxtiger keluarnya bisa Tiger dan super tiger
gak ribet bro namanya pemula ya masih nol belum tahu apa2.. budayakan menjawab dengan sopan di internet
Ya intinya moprh tiger itu morph dasar, kalo mau ya bener kata bro pratamaadi.. langsung beli indukannya
Btw gue ready ya indukan jantan tiger classic siap kawin
siap terima kasih atas info nya bang🙏,
lalu 1 pertanyaan lagi, bagaimana supaya bisa menghasilkan retic leucistic (black eye/blue eye)?
indukan dari morph apa yang bisa menghasilkan leucistic pada reticulatus?
66% het albino x 66% het albino akan keluar apa?
Post a Comment